Tunarungu 20 Tahun Jadi Penjaga Sekolah, Kini Resmi PPPK
"Sofyan Jusuf, penyandang disabilitas tunarungu di Gorontalo, akhirnya lulus PPPK setelah 20 tahun mengabdi sebagai penjaga sekolah."
![]() |
Sofyan Jusuf |
GORONTALO – Kisah Sofyan Jusuf, penyandang disabilitas tunarungu di Kota Gorontalo, berhasil mencuri perhatian publik. Setelah 20 tahun mengabdi sebagai penjaga sekolah, pria yang sebelumnya berprofesi sebagai buruh bangunan ini akhirnya dinyatakan lulus menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Sofyan menceritakan perjalanan panjangnya. Pada 2005, ia diangkat sebagai penjaga SD Negeri 06 Kota Barat dengan gaji awal Rp175 ribu. Berkat keuletan dan disiplin, ia mendapatkan kenaikan gaji hingga Rp750 ribu per bulan sambil menjalankan tugas sebagai penjaga sekolah, petugas kebersihan, dan keamanan.
“Saya sangat bersyukur dan bahagia, Alhamdulillah bisa terangkat dan tercatat sebagai abdi negara,” kata Sofyan.
Rutinitasnya dimulai pukul 06.00 Wita dari membersihkan halaman, ruang kelas, toilet, hingga merawat tanaman.
Untuk memanfaatkan waktu luang, Sofyan juga sering menerima pekerjaan sebagai tukang di rumah warga. Selama hari kerja, ia tinggal di perumahan sekolah, sementara akhir pekan terkadang pulang ke rumah kerabat di Kelurahan Ulapato, Kecamatan Telaga Biru.
Operator sekolah SDN 06 Kota Gorontalo, Deasy Putri Modjo, memuji pengabdian Sofyan. “Kinerja Sofyan selama ini sangat bagus, rajin dan disiplin. Terangkatnya beliau menjadi PPPK paruh waktu merupakan kebanggaan bagi kami keluarga besar SDN 06 Kota Barat,” ujarnya.
Perjalanan Sofyan Jusuf menjadi inspirasional, membuktikan bahwa ketekunan, kesabaran, dan dedikasi tinggi pada pekerjaan akan membuahkan hasil, meski menghadapi keterbatasan fisik.